Ada Apa Dibalik Kekuatiran

30
May

Ringkasan Khotbah :
Ibadah Raya GBI Menorah, 30 Mei 2021

Damai Sejahtera yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus

Filipi 4 : 7

Ternyata kekuatiran adalah teman yang setia menyertai kehidupan manusia. Kemanapun kita pergi kekuatiran selalu ada. Kekuatiran adalah teman buruk yang mendatangkan hal-hal negatif yang tidak kita ingini. Kita akan belajar bagaimana caranya memandang kekuatiran ini dari sudut pandang yang benar sehingga kita tidak terpengaruh dan dapat menjadi orang yang bebas dari kekuatiran.

Menurut survey yang dilakukan ternyata 99% Of what you wrong about will never happen. 99% dari apa yang dikuatirkan itu tidak pernah terjadi. Memang ada banyak masalah yang sering membuat orang kuatir. Masalah keluarga, rumah tangga, ekonomi, kesehatan, pekerjaan, pendidikan dan sebagainya. Kekuatiran adalah hal yang perlu kita perhatikan, karena kekuatiran dapat membawa dampak yang buruk bagi kita terutama :
1. Gangguan Kesehatan: Kejiwaan, seperti stres, depresi maupun gangguan fisik pada saraf, jantung dan sebagainya.
Nah banyak orang akibat pandemi Covid-19 mengalami kekuatiran disebabkan karena gangguan dalam ekonomi ditambah karena tidak boleh kemana-mana sehingga muncul depresi dan orang harus ke psikiater atau psikolog. Dan dari beberapa survey ditemukan banyak terjadi KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga semuanya berawal dari kekuatiran yang menimbulkan kecemasan dan sebagainya.
2. Gangguan perilaku, pada mental, etika bahkan moral – mengandalkan segala cara. DIpengaruhi karena kekuatiran akan hari esok atas masalah yang menghimpit sehingga orang tidak lagi bicara tentang etika dan hanya mementingkan solusi dengan cara yang cepat.

Apa itu kuatir menurut Firman Tuhan ?
1. Kuatir – Merimnao (Gerika) artinya perhatian (full) memikirkan, fokus pada … Jadi Merimnao atau kuatir itu adalah perhatian penuh atau fokus kita ada disitu. Sehingga kata Merimnao ini tidak mengandung arti negatif bahkan ada juga kata Merimnao ini dipakai didalam ayat lain harus saling memperhatikan satu dengan lain. Sehingga aslinya kata kuatir didalam Alkitab itu tidak mengandung makna negatif tetapi akan menjadi negatif yaitu Fokusnya pada apa? Jadi kuatir dalam Alkitab yaitu pikiran yang hanya dipenuhi dan fokus pada sesuatu. Sehingga apa yang kita pikirkan itu yang mempengaruhi kita, itu yang bisa menyebabkan negatif. Dan jika kita “Merimnao”, pada Tuhan tentu hasilnya pasti baik. Tetapi kalau kita merimnao atau kuatir pada hal-hal yang salah maka hasilnya jadi salah.

Bagaimana kekuatiran itu muncul :

“Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon.”

Matius 6:24-25,

Karena itu didasari oleh Matius 6:25
“Janganlah kuatir akan hidupmu” artinya jangan kamu fokus pada hidup. Jangan kamu hanya pikirkan soal makan, minum, atau pakaian, bukankah hidup itu lebih penting dari makanan dan tubuh itu lebih penting dari pakaian? Pada ayat 24, disitu dikatakan ada dua tuan, dan yang menarik karena tuan yang satu itu bukan iblis tapi mamon dan yang satunya adalah Tuhan. Yang aneh disini karena Allah dipertentangkan dengan mamon, ternyata bahwa walaupun setan itu punya kuasa tetapi setan itu sebetulnya tidak dapat mempengaruhi kita karena tidak kelihatan, tetapi yang kelihatan itu adalah Mamon. Perasaan kuatir itu muncul karena ada mamon.
Dan kita harus tahu apa penyebab kekuatiran itu, kita butuh solusinya. Apa solusinya?
2 Korintus 5:7, “Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.”
Disini dipertentangkan antara iman dan melihat. Melihat tentu saja pakai mata jasmani. Firman Tuhan mengajarkan pada kita bahwa apa yang dilihat oleh mata bertentangan dengan iman.
2 Korintus 4:18, “Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.”
Disini kita melihat pertentangan antara yang kelihatan dan yang tak kelihatan. Yang tak kelihatan itu kekal, sementara yang dilihat secara kasat mata itu sementara. Itulah sebabnya Firman Tuhan mengatakan mata adalah Pelita Tubuh. Jika mata kita terang maka teranglah seluruh tubuh. Jika mata kita gelap, gelaplah seluruh tubuh.
Menurut bahasa asli Alkitab, mata disini dipakai istilah single eye. Maksudnya adalah mata tunggal bukan bicara pada fisik tetapi fokus hanya kepada satu tujuan, karena apa yang kita lihat itu menentukan kualitas hidup kita. Kalau fokus kita pada yang kelihatan maka kita akan menjadi gelap. Itulah sebabnya sebagai anak Tuhan kita mengalami masalah karena fokus kita pada apa yang dilihat secara kasat mata itu.
Orang bermasalah karena kondisi lahiriah, yaitu pada keadaan ekonominya, kesehatannya, keluarganya, hubungan-hubungannya. Dan Alkitab dengan tegas mengajar pada kita sebagai orang rohani supaya jangan kita fokus pada sesuatu yang kelihatan, karena yang kelihatan itu sementara, tidak akan kekal. Misalnya pada kecantikan, hanya sementara saja.
Ditelah oleh waktu semua berubah menjadi pudar. Jadi hidup itu sebenarnya cuma sementara seperti bunga rumput yang sebentar merekah, kemudian layu dan dibuang kedalam api. Sehingga jika kita hidup hanya sementara kenapa fokus kita pada hal-hal lahiriah. Mungkin saja hal-hal lahiriah ada masalah dan kita jadi tidak puas, tidak sesuai dengan keinginan kita, tidak sesuai dengan kondisi ekonomi kita, tetapi itu cuma perkara-perkara lahiriah yang sifatnya sementara maka kita tidak boleh fokus disitu.
Siapa yang jadi tuan Matius 6:24, disitu kita lihat ada dua tuan. Siapa yang menjadi tuan dalam hidup kita karena ini yang menentukan kualitas kehidupan kita. Didunia ini cuma ada dua tuan , Allah dan mamon. Kita tidak dapat menjadi orang merdeka tanpa dibawa kekuasaan oleh salah satunya. Jika kita tidak mau ikut Tuhan maka kita akan dikuasai oleh mamon, dan kita harus memilih mengabdi pada siapa. Jika kita mengabdi pada tuan yang salah maka celakalah hidup kita.
Mamon adalah tuan yang jahat, karena mamon orang banyak berpikir tentang hal yang buruk. Contoh: orang yang sering berpikir tentang ideologi atau paham yang menyebabkan banyak orang bertingkah aneh termasuk radikalisme, bom bunuh diri. Dimana paham-paham radikalisme ujung-ujungnya Mamon,duit! Orang-orang bodoh yang dikorbankan oleh oknum-oknum tertentu, mereka diiming-imingi oleh ideologi yang keliru yang ujung-ujungnya adalah mamon.
Dan kita menyadari bahwa banyak persoalan terjadi akibat mamon. Pertikaian, perselisihan terjadi karena mamon. Pertanyaan hari ini siapa yang berkuasa dalam kehidupan kita ? itu akan nyata dari perhatian dan fokus kita. Kita mendengar Firman, jangan kamu kuatir. Burung-burung diudara yang tidak menabur dan menuai dipelihara Tuhan. Bunga-bunga dipadang yang tidak menenun dan memintal didandani Tuhan. Kita tahu akan hal itu namun seolah-olah tidak mempengaruhi kita karena tidak riil karena kita masih fokus pada mamon yang kelihatan. Dan hal itu hanya dapat teratasi kalau kita menghadirkan Tuhan dalam hidup kita. Tetapi masalahnya apakah Tuhan itu riil atau nyata dalam kehidupan kita. Adakah kita mengalami mujizat Tuhan? inilah yang sering menjadi masalah bagi kita karena Tuhan hanya sebatas teori sehingga kita tidak mengalami apapun.
Tetapi faktanya bukan Tuhan tidak melawat kita tetapi kitalah yang sering menutup hati untuk Tuhan. Kita hanya mau Tuhan yang menyenangkan sesuai keinginan kita, tetapi kita tidak mau kalau tidak sesuai dengan keinginan kita. Ini yang menjadi masalahnya. Itulah sebabnya Alkitab dikatakan sebagai perjanjian. Perjanjian antara Tuhan dan manusia. Jadi ada hak dan kewajiban yang harus disepakati bersama. Oleh karena itu kita perlu bergaul dengan Tuhan sehingga kita dapat mengalami Tuhan secara pribadi dan kita akan dituntun dan dilepaskan dari segala pikiran lahiriah yang kelihatan. Apa yang menjadi kekuatiran kita hari ini ?

2. Serahkan dan lepaskan pada Tuhan, jangan bergantung pada manusia karena Tuhan itu penuh dengan mujizat.
Bagi kita mungkin mustahil tetapi tidak bagi Tuhan karena Dia sanggup lakukan segala perkara. Serahkan pikiranmu, serahkan bebanmu tak perlu Tuhan ditolong dengan kekuatiran kita tetapi biarkan Tuhan yang bekerja sehingga

Amin Tuhan Yesus memberkati.

Pdt.Lui Sirapanji, M.Th

error: Content is protected !!