Lepaskanlah – Let it go

LET IT GO “LEPASKANLAH”
JANGAN DISIMPAN
Lukas 14 : 33 Demikianlah tiap-tiap orang diantara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
(My diciples).
Ini merupakan salah satu ayat yang sulit untuk kita mengerti, tidak logis dan tidak masuk akal. Dan Kita seringkali menghindari ayat-ayat yang seperti ini. Kita lebih suka membahas pada topik-topik tentang berkat dan kasih karunia.
Padahal tidak ada satupun ayat di Alkitab yang merancangkan kecelakaan bagi kita sebab rancangan Tuhan adalah damai sejahtera dan memberi hari depan yang penuh pengharapan
Hanya seringkali mata serta hati kitalah yang lebih tertuju pada pengertian manusia sehingga sulit untuk mengerti kebenaran dan akibatnya mengabaikan berkat yang ada disana.
Contohnya bagi orang kaya mereka akan berkata: “Bagaimana mungkin harta yang sudah kami kumpul dengan susah payah harus dilepaskan dan sesudah itu kami akan jadi orang miskin?” Tetapi ada juga orang-orang tertentu yang mempraktekkan ayat ini dan melepaskan semua hartanya sehingga mereka tidak punya apa-apa lagi. Dan pada akhirnya hidupnya menjadi susah. Pertanyaannya, apakah seperti itu? Mari kita pelajari ayat ini
Lukas 14 : 33 untuk menjadi Murid(My Diciples)
Lepaskan: Disini tidak berbicara tentang keselamatan, kalau tidak melepaskan maka akan masuk neraka. Bukan itu yang dimaksudkan. Tetapi kita berbicara tentang menjadi “Murid”
Belajarlah Yun.(manthano)
Matius 11 : 29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Didalam berbahasa ada-ada kata-kata yang memiliki arti yang berbeda.
Contoh: Student itu murid; Diciples juga murid. Bedakan Student dan Diciples? Student:
> Belajar disekolah formal; ada jenjangnya sampai S3, gelar tertinggi.
> Ada materinya atau kurikulum.
> Diberikan sama bagi semua murid dan ujiannya sama bagi semua murid.
> Lulus jika dapat menjawab semua soal-soal yang diberikan.
> Belajar disini disebut: Didasco.
> Didascalia adalah pengajaran yang ada kurikulum berupa buku, materi dsb.
Tetapi ayat ini bukan berbicara tentang Didasco tetapi Manthano
Manthano: (Sekolah Kehidupan)
> Belajar tentang kehidupan.
>Belajar berinteraksi dengan orang lain. >Menghadapi persoalan dan pergumulan hidup itu adalah kurikulumnya.
> Manthano belajar pada Tuhan Yesus.
> Orang yang lulus didascalia dengan gelar S3 belum tentu dapat mengenal Tuhan Yesus.
Mereka pintar secara teologis tetapi tidak pintar menyelesaikan masalah.
> Didasco melahirkan orang pintar tetapi Manthano melahirkan orang bijaksana.
> Banyak orang bergelar tetapi tidak bijak menghadapi hidup.
> Menjadi Murid prosesnya harus Manthano.
> Menjadi Manthano ada hal-hal yang harus kita lepaskan(tinggalkan).

Perbedaan antara orang yang Manthano dan yang tidak.
Matius 7 : 24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana yang mendirikan rumah ya di atas batu.
25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu
26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang mendirikan rumah ya di atas pasir.
27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir; lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
Perenungan;
• Setiap orang akan menghadapi angin, banjir dan badai yaitu hal-hal yang tidak baik, ketika kita ditinggalkan orang yang kita kasihi, kesehatan terganggu, ekonomi kita terganggu.
• Kualitas hidup seseorang ditentukan oleh hal ini.
> Sepanjang hidup kita akan menghadapi hal seperti ini. Kokohkah kita berdiri dalam Tuhan?Atau banyak masalah yang timbul karena tidak tahan menghadapi angin badai. Kenapa? Karena tidak bijaksana> tidak pernah Manthano.
> Jadi Tuhan mau kita Manthano untuk keuntungan diri kita sendiri.
> Tuhan mau.kita Manthano supaya hidup kita dapat ketenangan, keberhasilan.
Lukas 14 : 27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
28 Sebab siapakah diantara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
29 Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya,mengejek dia.
30 sambil berkata:” Orang itu mulai mendirikan tetapi tidak sanggup menyelesaikannya”
31 Atau raja mana yangkalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak dahulu duduk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
32 Jikalau tidak, ia akan mengirimkan utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.
33 Demikian pulalah tiap-tiap orang diantara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya,tidak dapat menjadi murid-Ku.
Pelajaran:
> Ayat-ayat ini saling menjelaskan satu dengan yang lain.
Ay.33 Yesus mengajarkan barangsiapa ingin mengikut Dia dan menjadi murid-Nya maka orang itu telah siap membayar harga, rela melepaskan miliknya, dan memikul salibnya.

Menjadi murid adalah proses yang mengembangkan kemampuan berpikir logis dan antisipasi masa depan.
Beberapa hal yang perlu kita lepaskan:
1. Melepaskan Kekuatiran.
1Petrus 5 :7 Serahkanlah segala kekuatiranmu pada-Nya dan Ia akan memelihara kamu.
> Bersiaplah mengantisipasi dampak
dari kekuatiran itu seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
2. Melepaskan Hak.
Filipi 2 : 5 – 7 Hendaklah kamu dalam hidup bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Filipi 2 : 6 Yang walaupun dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang dipertankan,
7 Melainkan telah mengosongkan dirinya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
> Orang yang bijaksana adalah orang yang belajar dari kesalahan.
> Kita harus rela melepas hak, gengsi, harga diri kita dan siap dikoreksi.
> Rela melepaskan hak dari senior kepada yunior
Dari generasi yang diatas kepada generasi yang dibawah. Memberi support kepada bawahan untuk maju dan terus berkembang sehingga pelayanan dapat semakin maksimal.
KESIMPULAN;
Proses belajar menjadi murid banyak sampah- sampah yang harus dilepaskan digantikan dengan Hikmat dan pengenalan akan Kristus
Filipi 3 : 7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi karena pengenalan akan Kristus Yesus, TuhanKu lebih mulia dari semuanya Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu, dan menganggap sampah, supaya aku memperoleh Kristus.
Tuhan memberkati, Amin.

Khotbah by : Pdt. Lui Sirapanji
Ibadah Raya GBI Menorah, 25 Februari 2024

error: Content is protected !!