“Fire of Worship”
Imamat 6 : 12 – 13
Api yang di atas meja itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, menaruh korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan disana. Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam”
Kita sudah belajar tentang Api Doa dan Api Pujian. Dimana api ini harus kita jaga supaya tetap menyala dan tidak boleh menjadi padam. sebab ini adalah bentuk komunikasi kita dengan Tuhan.
Hari ini kita akan melanjutkan dengan Api Penyembahan.
Mengapa kita harus menyembah TUHAN? Karena:
Penyembahan adalah bagian dari kehidupan orang percaya.
Penyembahan tidak dibatasi soal waktu dan tempat tetapi sikap hati kita yang menempatkan Tuhan sebagai otoritas tertinggi dalam hidup ini yang layak menerima segala puji dan sembah dari kita sebagai ciptaan-Nya.
Disini berbicara bukan hanya bagaimana kita harus berdoa atau bagaimana kita membawa pujian tetapi Penyembahan juga wajib harus kita lakukan didalam hidup ini; dan jika kita melakukan dengan benar maka Tuhan akan berkenan atas hidup kita.
Ada beberapa point dalam Penyembahan:
1. Penyembahan yang sejati dimulai dari hati.
Yohanes 4 : 24 Allah itu Roh, dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan Kebenaran.
~Sudahkah kita menyembah Tuhan di dalam Roh dan kebenaran? Karena Penyembahan yang berkenan kepada Tuhan adalah penyembahan yang datang dari hati yang tulus, yang dipenuhi dengan kebenaran dan kejujuran.
~Sebab itu pastikan hati kita benar saat kita memuji dan menyembah Tuhan, sehingga menjadi korban yang harum yang menyenangkan bagi Tuhan.
Contoh : Hana.
1 Samuel 1:1 – 2 Ada seorang laki-laki dari Ramataim-zofim dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu, bin Zuf, seorang Efraim.
2 Orang ini mempunyai dua isteri: seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak.
Keadaan Hana:
>Penina, madunya sering menyakiti hati Hana. Istilah jaman sekarang membully Hana karena Hana mandul.
>Alkitab juga menceritakan dari tahun-ketahun Elkana pergi sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo.
>Elkana, suaminya juga membawa Hanna bersamanya ke Bait Allah.
>Hana berdoa dengan sungguh-sungguh dihadapan Allah. Dengan hati yang hancur dan tulus dia mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan.
Dan Tuhan mendengar Doanya
1Samuel 1 : 10 dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu.
>Doa yang lahir dari hati yang hancur berkenan kepada Tuhan. Karena tahun depan Hana yang mandul mendapat anak yang diberi nama: Samuel.
>Ketika Hana mempersembahkan nazarnya pada Tuhan, maka Tuhan memberi 5 orang anak lagi pada Hana.
Menyembah kepada Tuhan dapat kita lakukan dengan berbagai cara seperti mengangkat tangan, bertepuk tangan, bersorak-sorak sambil memuliakan Tuhan, berlutut, menyanyi, memakai alat musik, merintih dan menangis dihadapan Tuhan.
Tetapi ada orang yang melakukan secara rutinitas, ikut-ikutan sehingga mereka tidak merasakan HadiratTuhan.
>Tuhan mencari hati seperti Daud, hati yang mau menyembah dengan tulus kepada Tuhan.
>Ketika Tuhan disenangkan maka Ia akan memberkati kita.
Beberapa Istilah Ibrani dalam Penyembahan:?
1. YADAH artinya mengangkat tangan, ekspresi tubuh untuk memperoleh belas kasihan Tuhan.
Mazmur 42 : 6.
2. TOWDAH artinya mengangkat tangan dengan sebuah sikap iman menyatakan sepakat dengan Tuhan
Mazmur 26 : 7.
3.BARAK artinya Berlutut.Mazmur 95 : 6.
4. TEHILAH artinya menyanyi untuk Tuhan.
Mazmur 22 : 4.
5. ZAMAR artinya memainkan musik untuk Tuhan.
Mazmur 150 : 3.
6. HALAL: yang memunculkan kata Haleluya artinya memuji Tuhan dengan berapi-api.
2 Sam 6 : 14, 20 – 23.
7. SHABACH artinya bersorak-sorai dengan segenap kekuatanmu.
Mazmur 47 : 2.
Orang yang menyembah akan nampak indah di mata Allah. Banyak orang bisa melayani tetapi tidak semua orang bisa mendatangkan Hadirat Allah.
Pelajaran: Untuk merasakan Hadirat Tuhan maka kita perlu memeriksa sikap hati kita. Kalau ada yang salah berdamailah dan mohon pengampunan dari Tuhan. Karena sikap kita menentukan perlakuan Tuhan pada kita.Sebab itu mari kita menjaga sikap hati sehingga penyembahan kita menjadi penyembahan yang sejati.
2. Penyembahan yang menyalakan api Roh Kudus.
Roma 12 : 1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Persembahan bukan hanya tentang nyanyian atau doa tetapi juga tentang seluruh hidup kita sebagai persembahan yang hidup kepada Tuhan. Dan ketika kita hidup dalam ketaatan Api Roh Kudus akan menyala dalam hidup kita.
Contoh : Saulus>Paulus
Kis 9 : 1Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan Ia menghadap Imam Besar,
Mujizat yang terjadi dalam diri Saulus
• Buta >Kis 9:8
-ia tidak dapat melihat apa-apa.
• Berpuasa >Kis 9:9
3 hari tidak makan
dan tidak minum.
• Berdoa >Kis 9:11
– ia sekarang berdoa.
• Menjadi Pilihan Tuhan >Kis 9 : 15
– alat pilihanKu untuk memberitakan nama-Ku.
• Diterima oleh orang Yahudi >Kis 9: 17.
-Saulus-saudaraku.
• Dapat melihat >Kis 9 :18
– ia melihat.
• Dibaptis >Kis 9: 18 – lalu dibaptis
• Menjadi Pemberita Injil >Kis 9: 20
– Ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat.
Perjumpaan dengan Tuhan Yesus menghasilkan Perubahan yang radikal.
>Mungkin secara manusia kita sukar untuk berubah, karena tabiat dan karakter kita yang tidak baik; tetapi jangan putus asa. Datanglah kepada Yesus Sang Penjunan yang ajaib dan Dia akan merubah kehidupan kita. Dari tanah liat yang tidak berarti menjadi perabot yang indah yang siap dipakai Tuhan.
3. Penyembahan yang dilandasi kasih kepada Tuhan.
Matius 22: 37
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
• Menyembah Tuhan adalah bentuk kasih kita yang terdalam bagi Tuhan. Mari kita lakukan dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi dan kekuatan kita. Dan kita percaya itu akan mendatangkan perkenan Tuhan atas kita.
Contoh: Maria. Yoh 12: 3
• Maria membawa minyak Narwastu yang mahal dan meminyaki kaki Yesus dan menyeka dengan rambutnya.
• Maria membawa yang terbaik yang dia miliki pada Tuhan dan Tuhan berkenan mengampuni dosanya.
Sudahkah kita membawa yang terbaik kepada Tuhan? Ketika kita menabur adakah sampai mencucurkan air mata?
Mengasihi Tuhan maka siap untuk berkorban
4. Penyembahan dalam ketaatan dan kehidupan sehari-hari.
Kolose 3 : 23 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Mari kita introspeksi kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari dalam keluarga, sebagai suami,isteri,orang tua, anak, sudahkah kita melakukan fungsi kita yang terbaik? Dalam Pelayanan, Pekerjaan sudahkah kita menjadi Pelayan terbaik atau Pekerja yang terbaik, untuk Tuhan?
Perenungan: Apa yang kita lakukan akan kita pertanggung jawabkan dihadapan Tuhan. Sebab itu berikan yang terbaik untuk Tuhan.
Contoh: Daniel.
Dan 6 : 11 Demi didengar Daniel bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dia lakukannya.
Pelajaran:
>Sekalipun ada ancaman bahwa dia akan dimasukkan dalam gua singa, Daniel tidak gentar . Dia tetap menyembah kepada Tuhan.
>Imannya percaya bahwa Tuhan tidak akan meninggalkannya.
Menurut KBBI Ketaatan adalah kepatuhan atau kesetiaan terhadap sesuatu hal.
>Jika kita taat pada Tuhan maka kita harus mencari Tuhan> apapun masalah kita.
Hasil ketaatan Daniel:
Daniel 6 : 22 – 23 Daniel mengalami mujizat dari Tuhan>Dilepaskan dari mulut singa.
Penyembahan akan menghasilkan Hadirat Tuhan dalam hidup kita.
Karena itu marilah kita terus nyalakan Api Doa, Api Pujian, dan Api Penyembahan dalam hidup kita; dan kita akan melihat kuasa Tuhan semakin dinyatakan atas kehidupan kita. Amin. Tuhan Yesus memberkati.
Khotbah by : Ps. Stefan Sirapanji M.Th
Ibadah Raya GBI Menorah, 08 September 2024