“Berdiri Dekat Salib Kristus”
Yohanes 19 : 25 – 27.
25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara-saudara ibu-Nya, Maria, isteri Kleopas dan Maria Magdalena.
26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya disampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah anakmu!”
27 Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: ” Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Ayat-ayat yang telah kita baca ini menggambarkan situasi murid-murid Yesus dan apa yang Tuhan Yesus katakan pada mereka sebelum Dia disalibkan. Begitu penting juga bagi kita untuk memberi arahan dan panduan yang jelas bagaimana kita harus hidup di dunia ini. Secara spesifik Tuhan Yesus sedang berbicara dengan Yohanes sebagai murid yang dikasihi-Nya.
Mengenai Rasul Yohanes saya mengakui awalnya saya kurang begitu suka dengannya. Mungkin juga Bapak /Ibu akan menghakimi saya mengapa saya tidak suka kepadanya. Tetapi ini alasan saya, karena bagi saya Yohanes selalu menampilkan citranya sebagai murid yang dikasihi Tuhan. Dalam hal ini seolah-olah kelihatan dia orang yang mementingkan diri karena kita tahu Tuhan Yesus juga mengasihi murid-murid yang lain; Mungkin sama halnya dengan penilaian beberapa orang tentang Petrus.Seorang yang emosional, spontanitas, pemberani tetapi pengecut karena menyangkal Tuhan. Tetapi tentang Petrus Yesus berkata :
” Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” Yesus mengasihi Petrus demikian pula dengan Rasul Yohanes. Rasul Yohanes selalu ada dekat Yesus, ketika Tuhan Yesus disalib Yohanes ada dibawah salib bersama-sama dengan beberapa perempuan dan Ibu Yesus.Jadi wajar kalau Tuhan Yesus menunjukkan kasih-Nya bagi Yohanes. Begitu juga dengan saya walaupun saya sudah jadi orang Kristen tetapi jika tidak intim maka saya merasa jauh tetapi ketika saya mulai membangun keintiman dengan-Nya disitu saya merasakan kasih Tuhan. Akhirnya pandangan saya berubah ketika saya semakin mengenal Tuhan Yesus,saya mengerti apa yang dirasakan oleh Rasul Yohanes sebagai orang yang dikasihi Tuhan. Tuhan Yesus mengasihi kita, bukan karena kita tidak berdosa, atau karena persembahan kita Dia mengasihi kita karena Allah adalah kasih. Kasih kita adalah tanggapan kasih Tuhan pada kita. Pelayanan kita adalah tanggapan karena Yesus telah mengasihi kita. Kemurahan hati kita adalah respons karena Yesus telah mengasihi kita.
Ada 7 perkataan Tuhan Yesus diatas kayu salib. Semuanya bermakna dan sangat penting karena menggambarkan Tuhan Yesus mengutarakan sesuatu ditengah keadaan-Nya sepenuhnya manusia dan sepenuhnya Allah.
1. Ya Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.
2. Sesungguhnya hari ini engkau juga ada bersama-sama dengan Aku.
3. Ibu, inilah anakmu! dan kepada murid-Nya: Inilah, ibumu!
4. Allah-Ku, Allah-Ku mengapa Engkau meninggalkan Aku?
5. Aku haus.
6. Sudah selesai.
7. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Ku-serahkan nyawa-Ku.
Bagaimana keadaan murid-murid dibawah salib? mereka melihat dengan mata kepala sendiri peristiwa penyaliban Tuhan Yesus, tetapi fokus mereka tidak lagi memperhatikan kekejaman prajurit-prajurit Romawi dan hiruk pikuk suara orang-orang yang berteriak-teriak tetapi fokus mereka kepada Tuhan yang mereka kasihi. Tuhan Yesus telah memberi teladan dengan memberi pengampunan.
“Ya Bapa ampuni mereka sebab mereka tidak tahu.apa yang mereka perbuat.”
Apakah orang-orang yang menyalibkan Yesus tidak tahu apa yang mereka lakukan?
> Mungkin mereka tidak sepenuhnya tahu kalau mereka sedang menyalibkan Mesias, tetapi mereka tahu kalau Yesus tidak bersalah.
> Penjahat yang disebelah Yesus ada yang menghujat tetapi ada pula yang sadar bahwa Yesus tidak bersalah. Tuhan Yesus menunjukkan belas kasihannya pada penjahat yang bertobat ini dan dia menerima buah keselamatan yang pertama dan hari itu Dia berada bersama-sama denganTuhan di firdaus.
> Kita sebagai anak-anak Tuhan harus memiliki belas kasihan seperti
yang Tuhan ajarkan karena jika kita melawan dunia ini dan memperlakukan seperti apa yang dunia lakukan kita bisa saja salah arah. Karena kita juga tahu pekerjaan Roh Kudus adalah menguatkan jiwa kita.
Murid-murid Yesus ada bersama-sama dengan Dia ± 3½ tahun.Mereka banyak menyaksikan mujizat-mujizat yang Dia lakukan.Bagaimana ketika Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian, Tuhan Yesus pada waktu itu sangat terkenal dan puncaknya ketika Tuhan Yesus masuk kota Yerusalem dan mengendarai seekor keledai. Peristiwa itu sangat menggemparkan karena orang banyak menyambut Dia dengan sangat antusias sebagai seorang raja.Mereka menebar pakaian mereka dijalan, memotong ranting-ranting pohon. Mereka sangat bersuka cita.Tetapi murid-murid
tidak tahu bahwa Yesus sedang mengadakan revolusi. Mereka berharap bahwa Tuhan Yesus akan mendirikan pemerintahan yang akan melepas mereka dari penjajahan Romawi. Berhari-hari mereka mempercakapkan siapa terbesar diantara mereka Tetapi Tuhan Yesus mengatakan bukan seperti itu.yang akan terjadi.karena Anak manusia akan disalibkan dan bangkit dari antara orang mati.
Langkah-langkah apa yang harus kita lakukan ditengah situasi dunia yang kacau balau?
1. Loving Jesus – intimacy
even in Chaos. >Mengasihi Yesus – Keintiman bahkan dalam kekacauan.
•Kita harus mengijinkan Kasih itu bekerja dalam hidup kita secara ajaib.
Alkitab mengajarkan Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; Ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong, memaafkan dan tidak mengingat-ingat kesalahan orang lain.
•Kasih itu sangat indah tapi mengapa sangat sulit dilakukan? Contohnya kasih itu sabar, tetapi kita sering marah-marah. Kita sering bikin alasan untuk pembelaan diri. Kasih itu tak ada batasan namun berbicara tentang kondisi hati kita dalam jangka panjang.Yesus mengajar kita harus mengasihi bahkan untuk musuh kita sekalipun.Berdoa untuk orang-orang yang menganiaya kita.
2. Following Jesus – Different Leading Jesus.
>Mengikut Jesus- Berbeda dengan memimpin Yesus.
•Kadang-kadang tanpa sadar kita sering memimpin Yesus dari pada mengikut Yesus.
Contoh:
“Tuhan aku mau melakukan bisnis ini tolong berkati aku.”
“Tuhan aku mau pergi kesini tolong berkati aku.”
•Tetapi kita harus tahu bahwa berkat itu ketika kita benar-benar mengikut Yesus.
>Tetapi terkadang kita tau apa yang akan kita lakukan adalah keliru tetapi kita terjebak pada pembenaran diri.
Contoh:Ketika Petrus membawa pedang sewaktu Tuhan Yesus ditangkap. Petrus sebenarnya tahu resikonya.Petrus pada waktu itu sedang mulai revolusi tapi dia sedang memanipulasi hasil akhir. Karena Petrus berharap Tuhan Yesus akan terlibat dalam perkelahian itu. Tetapi justru Tuhan Yesus menyembuhkan telinga dari Prajurit Roma yang akan menangkap-Nya itu. Ini hal yang praktis yang perlu kita pahami.Sebab itu kita perlu mengenal Tuhan lebih lagi.
>Perenungan: Ketika kita mengikuti Yesus maka kita akan dibawa dalam satu kepenuhan yang paling luar biasa dalam hidup ini. Kita percaya bahwa Tuhan Yesus yang akan menyediakan seluruh kebutuhan kita.
3. Trusting Jesus – Different Pleasing Jesus.
>Mempercayai Yesus- Berbeda dengan menyenangkan Yesus.
•Kita harus menyenangkan Yesus dengan mempercayai Dia sepenuhnya.
•Kita tahu bahwa keselamatan itu kita terima cuma-cuma dari Tuhan disaat kita percaya dan mengalami kelahiran baru.Yahwe artinya : Aku adalah Aku. Pernyataan ini abadi, kita tidak bisa mengubah status Tuhan Yesus. Kata Yahwe itu menterjemahkan bahwa Tuhan Yesus itu ada sepenuhnya bagi kita. Tuhan Yesus mengasihi kita ; pun disaat kita melakukan kesalahan.Sering kita terintimidasi dan merasa gagal dan Tuhan tidak mengasihi kita lagi. Tetapi justru disaat seperti itu kita ingat kasih-Nya tidak meninggalkan kita. Alkitab mengatakan jika kita datang bertobat maka Dia Allah setia dan adil Dia akan mengampuni kita. Rubah pola pikir kita dan tetap menunjukkan identitas kita sebagai Pengikut Kristus. Sehingga lewat kehidupan kita nama Tuhan dapat dipermuliakan. Amin.
Khotbah by : Ps. Mike Mercer
Ibadah Raya GBI Menorah, 12 Mei 2024