“Kemudian Yesus pergi kesuatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung keluar, anak laki-laki anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan ada banyak orang dari kota ini menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: ” Jangan menangis.” Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuh-Nya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadaMu, bangkitlah!” Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.”
Lukas 7 : 11 – 15 Didalam cerita ini dikisahkan Tuhan Yesus bersama murid-muridnya dan banyak orang lain yang mengikuti-Nya mereka memasuki kota Nain. Didepan pintu gerbang kota mereka berpapasan dengan rombongan lain yaitu orang-orang yang sedang mengusung keranda jenazah. Anak tunggal dari seorang janda yang meninggal.
Pelajaran – Ada 2 group:
1. Grup Tuhan Yesus, adalah grup yang penuh sukacita,orang-orang yang menang, orang-orang yang sembuh, orang-orang yang pulih.
2. Grup janda adalah grup orang-orang yang sedih. Janda yang hatinya pahit penuh air mata sebab ada kematian.
Grup Kehidupan yang berpapasan dengan Grup Kematian. THE GROUP OF LIVE Ada apa didalamnya? Kita adalah orang yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, artinya, kita mau terus belajar untuk menjadi Pengikut Kristus yang baik.
Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus artinya kita mau terus belajar untuk menjadi pengikut Kristus yang baik.
Apa saja yang kita pelajari? Metode Pengajaran Tuhan Yesus :
A. Fokus kepada Injil Kerajaan Allah,yaitu berbicara Injil kepada semua orang.
Perenungan: Banyak diantara kita lebih senang berbicara tentang perkara jasmani (sandang,pangan dan papan ) dan sedikit saja berbicara tentang Injil kerajaan sorga. Padahal jika kita berbicara tentang Injil Kerajaan Allah maka semakin banyak jiwa yang bisa diselamatkan. Mari jangan buang-buang waktu, kita fokus kepada Injil kerajaan sorga untuk menuntaskan Amanat Agung Yesus Kristus.
B. Fokus kepada Keselamatan Manusia.
Contoh:
~ Tuhan Yesus fokus kepada Jiwa.Lukas 19:10, Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.
~ Rasul Paulus, 1Korintus 9: 19-23,
Pelajaran:
• Rasul Paulus mengatakan: “Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya supaya aku sedapat mungkin dapat memenangkan beberapa orang dari antara mereka.”
Perenungan:
Hal ini sering menjadi polemik bagi kekristenan. Alkitab menuntut kepada kita oleh belas kasihan Kristus kita sedapat mungkin memenangkan jiwa, tetapi disisi yang lain Alkitab berkata:”Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.”
Aplikasinya, kalau kita masuk dalam sebuah perkumpulan yang buruk tentunya kita berharap untuk dapat mempengaruhi beberapa orang diantara mereka supaya dapat diselamatkan, tetapi keadaan ini sering ada resikonya sebab jangan-jangan dunia yang justru mempengaruhi kita
Bagaimana jalan keluarnya? Kita perlu Etika pergaulan, yaitu batasan-batasan yang tidak boleh kita langgar sebagai anak-anak Tuhan ketika kita masuk dalam lingkungan orang yang tidak mengenal Tuhan atau orang yang tidak melakukan firman.
Batasan-batasan ini harus kita perhatikan sungguh-sungguh karena jika kita melanggarnya kita pasti celaka.
Sebagai peringatan bagi orang-orang yang belum kuat imannya, yang belum matang kerohaniannya, jangan dekat-dekat kepada lingkungan ini sebab hal itu sangat berbahaya.
Sebab itu kita harus perkuat iman kita supaya jangan kita tergoda tetapi kita dapat memenangkan beberapa orang dari antara mereka.
• Alkitab mengatakan: Ada orang yang hidup di bawah hukum Taurat dan ada orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, apa maksudnya?
Maksudnya ada 2 jenis golongan orang Kristen.
1. Orang Yahudi, yang sekalipun sudah menjadi pengikut Kristus tetapi mereka masih melakukan hukum Musa yaitu tentang SUNAT secara fisik.
2. Orang Yunani, yang telah meninggalkan berhala mereka, mereka tidak peduli lagi kepada SUNAT secara fisik tetapi sunat secara rohani yaitu SUNAT HATI.
Dan pelayanan Rasul Paulus ada diantara kedua golongan ini,seolah-olah dia menjadi seperti mereka supaya dapat memenangkan banyak orang.
C.Penuh Kuasa.
Matius 7: 29, Sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa,tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Perenungan:
• Orang yang berkhotbah dan yang menyampaikan firman harus disertai dengan Kuasa Roh Kudus.
• Orang yang berkhotbah harus sadar bahwa Roh Kuduslah yang membuat dia berani menyampaikan firman.
• Orang yang berkhotbah yang disertai Roh Kudus harus menyadari bahwa dia ada dipihaknya Tuhan.
Inilah otoritas seorang
Pengkhotbah:
• Paulus > 2 Korintus 5:20, Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami.
• Stefanus > Kisah 6:10
Tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia.
• Janji Tuhan kepada murid-murid-Nya, Lukas 21 : 15 Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
Kesimpulan :
~ Ketika kita berani berbicara tentang Injil kepada banyak orang, Tuhan yang akan membela kita.
~ Fokus kepada keselamatan jiwa-jiwa yang ada disekitar kita.
Orang- orang yang kalah, patah, tersesat dan terbuang menjadi target keselamatan kita.
~ Melaksanakan Amanat Agung, untuk menjangkau jiwa bagi Tuhan Yesus.
~ Fokus kepada Injil kerajaan sorga karena dari firman itu kita bisa hidup.
~ Percayalah ada kuasa, otoritas yang Tuhan sediakan sehingga kita dapat melayani Tuhan.
Tuhan memberkati,Amin.
Khotbah by : Ps.Honny Supit Sirapanji Mth.
Ibadah Raya GBI Menorah, 06 Maret 2022