BANGKIT dan JADI TERANGLAH.
Yesaya 60 : 1,”Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.”
Apa syarat untuk bisa bangkit:
1. Jangan jadi orang Pengecut.
Karena:
• Orang Pengecut tidak berani menghadapi masalah atau tantangan. (Pelajaran yang lalu)
2. Jangan jadi Orang Malas. (Don’t be lazy).
Amsal 6 : 9,”Hai pemalas berapa lagi engkau berbaring Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?”
Amsal 10 : 26,”Seperti cuka bagi gigi dan asap bagi mata, demikian si pemalas bagi orang yang menyuruhnya.”
Di dalam kehidupan ini kita tidak boleh malas.
Apa yang membuat orang malas?
1.Kelelahan fisik.
Hal ini lazim bagi kita, ketika kita sudah melakukan kegiatan, maka biasanya tubuh merasa lelah. Tetapi jangan juga kita memanfaatkan kelelahan sehingga tidak melakukan tanggung jawab.
Markus 6 : 31, Lalu Ia berkata kepada mereka: ” Marilah kita ketempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyak orang yang datang dan yang pergi, Sehingga makanpun mereka tidak sempat.
Pelajaran:
• Sesudah Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya diperhadapkan dengan pelayanan yang sangat padat, Tuhan Yesus mengajak murid-murid untuk pergi ketempat yang sunyi supaya mereka sendirian dan dapat beristirahat seketika.
> Tuhan Yesus sepenuhnya Allah tetapi Dia juga sepenuhnya manusia. Tuhan dapat merasakan bahwa murid-murid itu lelah dan membutuhkan istirahat. Lalu Dia berkata kepada: “Beristirahatlah sebentar.” Juga mereka pergi ke tempat sunyi supaya mereka dapat berdoa dan menerima urapan baru.
> “Seketika” artinya tidak berlama-lama atau sampai berlarut-larut, karena hal ini dapat membuat mereka menjadi malas untuk bekerja kembali.
Markus 6 : 34
Ketika Yesus mendarat Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Perenungan:
> Mungkin kita capek atau lelah karena banyaknya aktivitas yang kita kerjakan tetapi ketika kita melihat banyak orang butuh Tuhan, kita harus bergerak untuk melayani. Namun terkadang kita menjumpai ada orang yang enggan melayani karena merasa tidak punya waktu, atau banyak pekerjaan.
> Padahal kita harus tahu ketika kita ada dalam dunia ini kita wajib melayani Tuhan sesuai dengan talenta yang diberikan bagi kita.
> Miliki semangat dan jangan terlena dengan kelelahan supaya kita dapat melayani Tuhan.
2. Depresi.
Akibat himpitan masalah dan tantangan dalam hidup ini.
Contoh: Elia.
1 Raja 19 : 4
Tetapi ia sendiri masuk ke Padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari nenek moyangku.”
Padahal Elia telah melakukan banyak hal:
• Melawan nabi baal.
• Minta api, api turun dari langit.
• Minta hujan. Hujan lebat terjadi.
>Tetapi ketika Elia diancam oleh Izebel, Elia menjadi takut dan ingin mati.
> Seolah-olah Elia tidak percaya pada tuntunan Tuhan. Mujizat yang dia alami seolah-olah hilang karena perkataan Izebel.
Perenungan bagi kita:
> Tantangan dan pencobaan akan terus menghimpit kita tetapi kita harus percaya pada janji Tuhan.
1 Korintus 10 : 13.
> Jangan sampai masalah membuat kita kehilangan kepercayaan kepada Tuhan bahkan malas melakukan sesuatu bagi Tuhan.
Amsal 15 :13 Hati yang gembira membuat muka berseru-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
Amsal 17 :22 Hati yang gembira adalah obat manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
> Lewat tantangan dan masalah kita akan melihat mujizat. Jangan jadikan masalah sebagai kutukan, terkecuali jika kita dengan sengaja melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri. Misalnya: Kita tidak menjaga pola hidup sehat, miras, narkoba dsb.
>Mari kita memandang dengan benar atas setiap masalah, supaya dapat mengalami mujizat yang Tuhan janjikan.
3. Lingkungan.
Keadaan orang-orang disekitar kita kadang- kadang membuat kita malas dan tidak mau maju karena kita terintimidasi lewat perkataan yang merendahkan.
> Atau juga karena keadaan yang tidak mendukung.
Lukas 5 : 4 – 5
Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkan jalamu untuk menangkap ikan ”
5 Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau yang menyuruhnya aku akan menebarkan jala juga.”
Perenungan:
> Simon adalah seorang nelayan dari masa mudanya dan sangat piawai soal menangkap ikan dan dia sudah berusaha sepanjang malam tetapi tidak ada hasilnya.Tetapi karena Tuhan yang menyuruh dia taat.
6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
Perenungan:
> Mungkin keadaan membuat kita malas dan sulit bangkit,tetapi ketika kita taat dan percaya pada firman maka kita akan melihat karya Tuhan yang besar dalam hidup kita.
1 Tesalonika 5 : 16 Bersukacitalah senantiasa.
>Tuhan mau kita tetap bersukacita apapun keadaan kita. Bukan hanya disaat senang tetapi juga dalam menghadapi masalah.
> Bersukacita artinya bagaimana kita memiliki pikiran Kristus saat kita menghadapi tantangan.
> Pikiran kacau, negative thinking akan menghasilkan tindakan yang keliru dan pasti merugikan kita.
Tetaplah bersuka cita, dan percaya pada Tuhan pasti kita akan melihat mujizat.
4.Daya juang yang rendah.
>Orang yang pesimis cendrung melihat segala sesuatu secara negative. Padahal Tuhan telah menciptakan kita serupa dan segambar dengan Allah artinya Tuhan memberi kita kuasa dan otoritas. Sebab itu pakai kuasa-Nya maka kita akan melihat mujizat itu terjadi atas kita.
Contoh: Petrus.
Yoh 18 : 27 > Petrus menyangkal Tuhan tiga kali sebelum ayam berkokok.
Luk 22 : 62> Lalu ia pergi keluar dan menangis dengan sedihnya.
Sedih >Ing : bitterly atau sangat pahit. Akibatnya: Petrus tidak mau lagi melayani jiwa-jiwa.
Yoh 21 : 2 – 3 > Aku pergi menangkap ikan> Petrus kembali pada pekerjaannya yang lalu.
Dia merasa berdosa dan tidak layak lagi melayani Tuhan.
>Tetapi Tuhan tidak meninggalkan Petrus.
> Markus 16 : 7 Tetapi sekarang, pergilah katakan kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea;
Mengapa dikatakan kepada Petrus? Karena Tuhan tahu hati Petrus sangat pahit dan sudah tidak punya keinginan untuk melayani lagi.
>Dan ketika Tuhan menampakkan diri di danau Galilea, Dia memanggil Petrus untuk berbincang-bincang.
Perenungan: Seringkali didalam hidup ini kita melakukan pelanggaran dan secara sadar kita tahu telah menyakiti Tuhan dan hal ini membuat kita kehilangan sukacita dan jauh dari Tuhan.Ingatlah bahwa Tuhan tetap mengasihi dan tidak meninggalkan kita. Datanglah kepada Tuhan mohon ampun dan kita bergerak maju lagi.
Apa akibat dari sikap kemalasan dalam hidup?
1. Tidak akan menghasilkan apa-apa.
Ams12:27; Ams13:34.
> Ketika kita rajin kita akan mendapat harta yang berharga dari Tuhan.
2. Menjadi saudara si perusak. Ams 18 : 9.
Si perusak = Iblis.
>Iblis merusak diri kita, keluarga, lingkungan, pekerjaan bahkan rencana Allah dalam hidup kita.
3. Menjadi seorang pendosa. Yer 9 : 5.Akibat dari kemalasan kita mulai melakukan dosa.
Jalan seorang pendosa:
Amsal 4 : 14 – 16.
> Jangan mengikuti jalan orang berdosa atau orang fasik. Ketika kita bergaul dengannya maka kita akan merubah konsep hidup yang Tuhan berikan. Kita tidak lagi menjadi berkat tetapi akan menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Bagaimana mengatasi kemalasan? Kita akan belajar dari Nehemia:
1. Berdoa. Neh 1 : 4.
2. Bergerak. Neh 2 : 11
3. Bersatu.
Neh 3 : 1-32>Nehemia mendapat bantuan dari orang sekitarnya.
> Kita butuh orang lain, jangan jadi one man show.
4.Berketetapan hati.
Neh 4 : 4- 6.?> Ketika kita mulai bergerak maju maka apapun tantangan didepan kita harus siap, supaya kita dapat melihat kuasa mujizat dan janji Tuhan.
Pelajaran bagi kita:
Kemalasan tidak menghasilkan kebaikan, kebahagiaan, bahkan kesejahteraan untuk hidup kita. Oleh sebab itu jangan malas. Mari kita mau bangkit dan menjadi terang dimanapun kita berada. Amin. Tuhan memberkati.
Khotbah by : Ps. Stefan Paul Sirapanji M.Th
Ibadah Raya GBI Menorah, 11 Februari 2024