“Menabur di penjara dan menuai di istana”
Kejadian 39 : 20, Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan disana.
Jika kita pelajari tentang Yusuf, hidupnya sangat kompleks. Dia mengalami pengalaman yang luar biasa dalam kehidupannya. Yusuf merupakan anak yang kesebelas dari Yakub dan sangat dikasihi oleh ayahnya ini; Yakub membuatkan jubah maha indah bagi Yusuf sehingga hal ini membuat saudara-
saudaranya merasa iri dan benci kepadanya.
Alkitab menceritakan pada suatu hari Yusuf bermimpi, Kej.37 : 7, Kej 37 : 9.
Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu.”
Ay.9, Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya pada saudara-saudaranya. Katanya: “Aku bermimpi pula katanya: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku.”
> Dampak dari mimpi itu ia ditegor oleh ayahnya.
“Masakan aku dan ibumu serta saudara- saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?”
Pelajaran :
> Pada waktu itu tidak semua orang yang mendapat vision atau mimpi dari Tuhan, hanya orang tertentu saja.
> Yusuf yang bukan siapa-siapa ini tidak pernah bermimpi pada suatu hari dia menjadi penentu kehidupan orang lain. Ketika dia menjadi penyedia gandum yang sangat banyak di Mesir.
> Dalam kisah selanjutnya Yusuf diangkat oleh Fir’aun menjadi Mangkubumi di Mesir dan diberikan kuasa penuh oleh Fir’aun.
Kej. 40 : 41, Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya tahta inilah kelebihan ku dari padamu.”
Fase Perjalanan Hidup YUSUF :
• Dari kemah ayahnya.
Dimasukkan dalam sumur – dijual kepada Pedagang orang Ismael – dibawa ke Mesir dijual di pasar budak – dibeli oleh Potifar, salah satu Punggawa Mesir.
• Yusuf disertai oleh Tuhan sehingga ia menjadi seorang yang berhasil dalam pekerjaannya.
• Yusuf mendapat kasih tuannya dan dia diberikan kuasa atas segala harta miliknya baik di rumah, maupun di ladang.
•Tetapi pada suatu hari Yusuf difitnah oleh isteri Potifar karena Yusuf menolak ajakannya untuk tidur dengannya.
• Akibatnya Potifar memasukkan Yusuf kedalam ruang tutupan atau penjara.
Kejadian 39 : 20.
~ Tetapi dalam Penjara Yusuf tidak kehilangan identitasnya.
~ Ini yang harus menjadi identitas kita sebagai Orang Kristen. Dimanapun Tuhan menempatkan, kita tidak boleh kehilangan kualitas kerohanian kita.
~ Penjara tidak merusak kehidupan Yusuf.
Kej 39 : 21, Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
> Kalau Tuhan menyertai kita, yang baik dalam hidup kita tidak akan hilang.
> Penyertaan Tuhan akan mendatangkan kehormatan dan sukacita bagi kita.
Hal-hal yang tidak hilang dalam kehidupan Yusuf :
1. Memiliki Simpati.
Kej. 40 : 6, Ketika pada waktu pagi Yusuf datang kepada mereka, segera dilihatnya, bahwa mereka bersusah hati.
> Dalam kehidupan sehari-hari belajarlah melihat dan merasakanb keadaan yang dialami oleh orang lain.
2 Raja 5 : 3, Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya”
> Keadaan anak ini sebenarnya marah, dendam, sakit hati karena dia ditawan oleh tentara Aram sebagai musuh, tetapi anak ini memiliki simpati kepada Tuannya yang sakit kusta.
> Alkitab mengajarkan jika kita baik kepada orang yang baik, itu hal yang biasa, tetapi jika kita baik kepada orang yang berbuat jahat itu luar biasa.
Inilah Kekristenan sejati, tidak membalas kejahatan dan kejahatan.
> Matius 15 : 32, Yesus melihat mereka.LAPAR….
Sudah 3 hari ikut Yesus.
> Murid-murid ini tidak punya simpati kepada orang lain, sebab solusi mereka agar orang-orang ini disuruh pulang saja.
> Tetapi berbeda dengan Yesus, hatinya penuh belas kasihan. Karena Dia tahu bahwa mereka lapar, dan Dia memerintahkan agar murid-murid itu harus memberi mereka makan.
> Matius 9 ; 36, Yesus melihat mereka Lelah dan Terlantar.
Simpati Tuhan muncul kepada mereka.
> Ini yang harus kita punyai. Lihatlah sekelilingmu mungkin keluarga, tetangga atau temanmu yang punya pergumulan ajaklah mereka datang beribadah.Ibrani 10: 25.
2. Memiliki Empati.
Kejadian 40 : 7, Lalu ia bertanya kepada pegawai-pegawai istana Firaun yang ditahan bersama-sama dia di dalam rumah tuannya itu:
“Mengapakah hari ini mukamu semuram itu?”
Empati : Dapat melihat merasakan dan ikut menanggung beban orang lain.
> Yusuf berempati kepada mereka, padahal statusnya sama dengan orang itu sebagai orang tahanan. Tetapi dalam keadaan demikian dia tetap peduli kepada sesamanya.
> Orang Besar adalah orang yang mampu melihat, merasakan dan menanggung kelemahan orang lain pada waktu dia sendiri lemah.
> Roma 15 : 1, Kita yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.
> Galatia 6 : 2, Bertolong- tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
> Seperti Yesus di Betania. Yoh 11 : 35, maka menangislah Yesus.
> Puncaknya di Golgota.
Lukas 23 : 34.
Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.
> Siapa mereka ? Ahli Taurat, Imam Besar, Para Imam, dan Prajurit Romawi yang menyesah Dia.
3. Memiliki Iman.
Kejadian 40 : 8,
Jawab mereka kepadanya: “Kami bermimpi tetapi tidak ada orang yang dapat mengartikannya ” Lalu kata Yusuf kepada mereka: “Bukankah Allah yang dapat menerangkan arti mimpi? Ceritakanlah kiranya mimpimu itu kepadaku.”
(KJV, Tell me I Will pray).
Pelajaran :
A. Yusuf percaya hanya Tuhan yang sanggup.
> Sekalipun keadaan berbeda dengan harapan
Tuhan itu sanggup.
B. Iman Yusuf tidak luntur.
– Saat Menderita(Penjara)
– Saat diberkati.
Kejadian 45 : 8, Jadi bukankah kamu yang menyuruh aku kesini; tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Fir’aun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
> Yusuf adalah orang yang tetap sama atau konsisten; sengsara dia beriman kepada Tuhan, sukses dia tetap beriman kepada Tuhan.
Ditengah menghadapi pasang surut kehidupan ini biarlah hati kita selalu terpaut kepada Tuhan dan memuliakan Nama-Nya, Sebab Orang Besar adalah orang yang hidupnya selalu ada dalam tangan Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati, Amin.
Khotbah by : Pdt. Honny Supit Sirapanji
Ibadah Raya GBI Menorah, 16 Juli 2023