Menabur di penjara dan menuai di istana (part 2)

BERBUAH di dalam PENJARA.

Setiap manusia di dunia ini tidak ada satupun yang tidak mengalami tekanan dalam hidupnya. Termasuk tokoh – tokoh Alkitab yang dekat dengan Tuhan sekalipun, contohnya Daud, Daniel, Yusuf dst.
Minggu lalu kita sudah belajar tentang Yusuf. Bagaimana seorang anak yang begitu dikasihi ayahnya tetapi dia dijual oleh saudara-saudaranya dan menjadi budak di Mesir; yang kemudian dia difitnah oleh isteri Potifar dan hidupnya seolah berakhir dalam liang tutupan atau penjara.
“Menabur dalam penjara dan Menuai di istana” ada beberapa hal yang bisa kita petik dari keteladanan Yusuf:
> Sekalipun dalam penjara tetapi identitasnya tidak berubah.
> Yusuf tetap memegang teguh Perintah Tuhan yang disampaikan ayahnya kepadanya.
~ Ada beberapa hal yang baik yang tidak hilang dalam kehidupan Yusuf sekalipun dia berada dalam tekanan. Kej. 40 : 6
• Simpati yaitu bisa melihat penderitaan orang lain.
• Empati yaitu bisa melihat dan ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain.
• Memiliki Iman untuk tetap percaya kepada Tuhan.
Hidup Kristen harus seperti POHON.
1. Memiliki pertumbuhan yang baik.
• Tanaman perlu diberikan nutrisi atau Pupuk untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas produksinya.
> Kehidupan rohani kita perlu juga mendapatkan pupuk.
> Pastikan kita mendapat pupuk yang benar supaya tidak terjadi penyimpangan didalam pertumbuhan rohani kita.
> Salah satu dampak yang baik dari Pandemi yang lalu yaitu multimedia itu jalan.
Penginjilan itu bisa tembus ke semua lintas batas; tetapi sayang banyak pengajaran yang palsu dan menyesatkan.
> Kita perlu berhati-hati dan selektif, harus lihat buahnya.
> Gereja harus mengajarkan completely and back to Bible.
Secara lengkap dan kembali pada Alkitab.
2. Memiliki BUAH yang baik.
> Mari kita introspeksi diri, buah apa yang sudah kita hasilkan dalam kehidupan ini.
3. Memiliki dampak kepada sekitar.
> Apakah kita sudah memiliki dampak atau pengaruh pada orang lain ?
Lukas 3 : 9, Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang kedalam api.”
Yusuf seorang yang menghasilkan Buah.
– Didalam penjarapun tetap Berbuah.
1. Dia sebut Penjara itu – Rumah.
Kejadian 40 : 14, Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu padaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Fir’aun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini.
Ada 3 Pengertian :

A. Yusuf tidak memperbesar masalah.
Penjara jadi rumah bah-yit, tempat yang teduh, baik dan nyaman.
—> Hadapi persoalan dengan hati teduh.
Bahasa Alkitab :
1 Korintus 10 : 13, Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia, Sebab Allah setia dan karena itu ia tidak membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

B. Yusuf menganggap orang lain Keluarga.
Apa arti Keluarga?
– Saling support- memberi semangat.
– Saling menguatkan dalam masalah.
– Saling menasihati – jangan salah jalan.
– Saling menghormati dan menghargai.
– Saling mengasihi dalam KRISTUS.

C. Ada Ucapan Syukur.
Dampak ucapan Syukur ;
– Menarik perhatian sorga.
– Tuhan akan memberikan jalan keluar.
– Tuhan memberikan damai sejahtera.
– Tuhan memberikan keluputan.
Yusuf adalah seorang anak yang manja tetapi ketika ia ditempa oleh kehidupan, dia menjadi orang rohani yang luar biasa. Banyak persoalan yang kita hadapi dalam hidup ini tetapi jangan sampai kita padam. Biarlah Kebangunan Rohani itu terus terjadi dan Roh kita tetap menyala-nyala dalam melayani Tuhan. Amin. Tuhan Yesus Memberkati.

Khotbah by : Pdt. Honny Supit Sirapanji
Ibadah Raya GBI Menorah, 23 Juli 2023

error: Content is protected !!