Orang yang berpengertian

“Orang yang berpengertian”
Dunia hari-hari ini sedang kehilangan orang-orang yang berpengertian. Dunia dipenuhi dengan orang- orang egois; orang-orang kepala batu; orang-orang yang mau menang sendiri dan yang suka memaksakan kehendak.
Dan jika kita bertanya kepada pasangan suami isteri “Senangkah Anda punya pasangan yang egois dan kepala batu?” Pasti jawabannya tidakkan?
Apa itu Natal? Natal mengajar kita, ada orang- orang muda yang bernama Maria dan Yusuf, Orang-orang yang memilih untuk tidak jadi egois, dan tidak jadi kepala batu. Bayangkan Maria yang masih usia remaja dan Malaikat berkata kepadanya: “Engkau akan mengandung dan melahirkan anak.”
This is not simple Faith. Kita yang membaca Alkitab dalam konteks hari ini sangat mudah membaca tetapi bukan pada jaman itu.
Waktu Maria berkata: “Jadilah padaku seperti yang Kau katakan”
Ini adalah contoh orang yang berpengertian.
Bagi Maria hidup ini bukan soal ‘saya.’
> Dunia ini terlalu banyak suami sakit hati; isteri sakit hati; anak-anak sakit hati; orang tua sakit hati karena mereka berpikir hidup tentang ‘saya.’ Pokoknya segala sesuatu tentang saya!
Tetapi hari ini sebagai Hamba Allah saya mengingatkan: “Hidup bukan soal saya. Tetapi Hidup adalah soal berkenan kepada Tuhan dan menjadi Berkat.”
Didalam setiap Natal orang selalu berbicara tentang damai; tentang sukacita; tentang terang. Tetapi kapan didalam Acara Natal kita mendengar cerita tentang berpengertian?
Betul kita terima terang, kita ada damai tetapi kita tetap jadi orang egois.Orang yang kepala batu dan memaksakan kehendak pada orang lain.
Tetapi Natal bicara tentang kalimat Maria:
Lukas 1 : 38,
Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
> Kita semua adalah hambaTuhan. Siapa yang disebut hamba Tuhan? yaitu:
1. Orang yang menyadari bahwa semua yang dia punya berasal dari Tuhan.
2. Orang yang sadar bahwa semua yang dia bisa itu karena Tuhan.
Buat Yusuf tidak mudah mengambil Maria? Karena Yusuf bisa memahami,dia bisa mengerti tetapi tidak mudah untuk memberitahukan kepada orang tuanya. Maria dan Yusuf melewati perjalanan yang sangat berat, sampai dia harus mengungsi kerumah Elisabet. Tetapi Maria dan Yusuf bukan orang yang egois dan kepala batu tetapi mereka adalah orang yang berpengertian.
Hari ini kita belajar kalau kita merayakan Natal tetapi kita masih menjadi orang yang egois, kepala batu,memikirkan diri sendiri dan memaksakan
kehendak, berarti ada sesuatu yang tidak beres pada iman keyakinan kita pada Kristus.
Amsal 28 : 7 – 13
Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian…
Kuncinya adalah menjadi orang yang berpengertian.
> Banyak orang yang tidak tahan menjadi orang yang bepengertian, dengan alasan karena
mesti mengalah dan sering dimanfaatkan orang.
>Tetapi mana yang lebih baik dimanfaatkan orang atau memanfaatkan orang?
> Kalau dimanfaatkan artinya minimal hidup kita bermanfaat.
> Dan kalau kita dimanfaatkan orang yang bela hidup kita adalah Tuhan; tetapi kalau kita memanfaatkan orang kita berhadapan dengan tangan Tuhan.
>Seringkali orang yang berpengertian dikhianati orang tetapi pengkhianat hidupnya tidak lebih bahagia daripada orang yang dikhianati.
Contoh: Yusuf adalah seorang yang dikhianati oleh isteri Potifar. Tetapi Yusuf mempertahankan hidupnya bersih, dia lari melepaskan pakaiannya ditangan isteri Potifar.
> Kejadian seperti ini sering terjadi saat ini disebut dengan zaman post truth, yaitu
zaman dimana kebohongan dapat menjadi kebenaran.
> Orang benar dapat dibuat framing dengan berbagai alasan yang dibuat-buat.
> Framing terhadap Yusuf adalah seorang pemerkosa dan di zaman Post truth framing tidak perlu dibuktikan. Dan apa yang terjadi? Yusuf tidak membalas. Dia punya prinsip yang luar biasa kalau manusia mereka-rekakan yang jahat, Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan.
> Orang yang berpengertian hidupnya enak, berkatnya banyak, banyak mengalami hal-hal dahsyat dari Tuhan. Dan orang berpengertian akan menjadi berkat dan memuliakan Kristus, karena mendapat pembelaan dari Tuhan.
Amsal 28 : 8, Orang yang memperbanyak harta dengan riba dan bunga uang, mengumpulkan itu untuk orang-orang yang mempunyai belas kasihan kepada orang- orang yang lemah.
9 Siapa yang memaling- kan telinganya dan tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.
> Orang yang tidak berpengertian doanya bukan hanya tidak didengar tetapi doanya adalah kekejian.
10 Siapa menyesatkan orang jujur kejalan yang jahat akan jatuh
kelobangnya sendiri, tetapi orang-orang tak bercela akan mewarisi kebahagiaan.
> Orang berpengertian tidak bercela, dia akan mewarisi kebahagiaan.
11 Orang kaya menganggap dirinya bijak, tetapi orang miskin yang tak berpengertian mengenal dia.
> Orang yang berpengertian tidak gampang sakit hati, tidak gampang kecewa.Kalau kita orang-orang yang gampang emosi, tertekan, kecewa maka kita disebut orang bodoh yang tak berpengertiaan.
> Tetapi jika kita orang berpengertian kita menjadi orang sabar dan dapat menguasai diri.
12 Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri.
13 Siapa menyembunyi-
kan pelanggaran tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
> Orang berpengertian bukan tidak pernah salah tetapi dia berani mengakui dan membereskanya dan belajar dari kesalahan, maka hidupnya disayang dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Dunia hari-hari ini dipenuhi orang-orang pintar, berpenampilan menarik, orang kaya, orang sukses tetapi yang sebenarnya yang Tuhan harapkan adalah orang yang berpengertian. Ada banyak orang kaya tetapi bikin susah orang; Ada banyak orang cantik tetapi bikin orang menderita.
> Kita tidak boleh bikin susah orang, karena yang membuat hidup ini indah adalah orang yang berpengertian.
> Tidak semua orang dapat menjadi seperti apa yang kita harapkan tetapi Natal mengajar kita bahwa sesungguhnya kita ini hamba Tuhan, kita tidak mau menyusahkan orang. Kita mau menghadirkan damai, sukacita, kemuliaan dimanapun kita berada.
Siapa yang disebut orang berpengertian:
1. Yang tidak memikirkan diri sendiri, sehingga tidak mau menang sendiri.
Bayangkan Orang Majus tidak buat salah apa-apa, dia berkomunikasi dengan Herodes dengan baik, mereka datang menjumpai bayi Yesus membawa persembahan emas, perak dan mur, dia tidak menyusahkan orang tetapi pada waktu mereka mau pulang mereka dinasihati oleh Malaikat, “Kamu harus ambil jalan lain” Pertanyaannya, apakah dia ngotot atau kepala batu dan meributkan serta mempertanyakan apa kesalahan mereka?
Banyak orang hari-hari ini karena merasa benar, menjadi orang yang menekan orang, memaksakan kehendak.
> Orang berpengertian tidak memikirkan diri sendiri, mereka tidak komplen dengan masalah yang ada, mereka tidak pusing dengan apa kata dunia, tetapi mereka lebih mengutamakan. Apa yang Tuhan katakan.
> Selama kita berjalan di jalan Tuhan, berkat, anugerah, damai sejahtera,Kasih,
Kemurahan-Nya berlaku luar biasa.
2. Orang yang berpengertian adalah orang yang mau mengakui kesalahannya dan berjiwa besar dan mau meninggalkan kesalahannya jika memang dia bersalah.
> Herodes boleh punya segala-galanya, tetapi Herodes suka bikin pusing dan membuat banyak orang menderita.
> Herodes sudah mati tetapi roh Herodes masih ada dimana-mana.
> Herodes memang ada di peristiwa natal itu, tetapi dia tetap Herodes.
Jangan sampai kita merayakan Natal tetapi spirit dari Herodes yang menguasai kita, karena kita bukan orang yang berpengertian.
Kita orang-orang yang hanya menyembah keegoaan dan kelakuan kita.
Sebagai hamba Allah saya berdoa di Ibadah Minggu yang luar biasa ini, seminggu sebelum kita merayakan Natal biarlah kita sadar kita ini bukan Tuhan, kita ini banyak salahnya. Kalau salah kita perlu mengakui kesalahan, kita perlu belajar dari kesalahan. Kesalahan bukan akhir dari segala-galanya. Karena tidak ada orang yang tidak pernah salah, tetapi orang dewasa adalah orang yang mengakui kesakahannya, bangkit dan tidak lagi melakukannya dan hidup dalam Anugerah Tuhan.
3.Orang yang tahu menghargai perasaan serta pandangan orang lain.
> Banyak gereja yang pecah bukan hanya karena setan tapi banyak gereja pecah karena orang egois, orang yang hanya berpikir kesenangannya saja. Orang yang demikian menyebabkan penderitaan dimana- mana.Jikalau kita punya suami, isteri, atau orang tua yang berpengertian kita adalah orang yang paling bahagia. Ingat orang lain perlu dihargai, Maria tidak marah kepada Yusuf bukan karena tidak jengkel tetapi dia menghargai perasaannya dan tidak mau menyakiti hatinya.Yusuf tidak meninggalkan Maria bukan karena dia senang punya isteri yang sudah mengandung tetapi karena dia tidak mau menyakiti dan mengecewakan perasaannya.
> Bukan berarti kalau suami salah harus maki, injak, hina,harus sakiti, harus lukai perasaannya karena ingat hari ini suamimu yang salah, esok engkau yang salah. Dan berlaku hukum firman Tuhan apa yang tidak ingin orang perbuat kepadamu, jangan perbuat untuk orang lain. Hari ini anakmu salah, apa kau harus hina, harus kau maki, kau pilih perkataan yang menyakiti dan mengecewakan hatinya sebab ada kalanya orang tua juga yang salah. Demikian pula kalau orang tua salah apakah anakmu akan menghina engkau seenaknya Sebagai hamba Allah saya mengingatkan sebelum kita hidup dalam kemuliaan Tuhan, marilah hidup sebagai manusia yang normal, manusia yang bisa menyadari kasih Tuhan. Allah menjadi sama dengan manusia supaya manusia dapat menjadi manusia bagi sesamanya. Ada banyak orang yang tidak peduli perasaan orang lain, orang mau kecewa sakit hati, masa bodoh yang penting saya senang. Ini bukan manusia, ini orang sadis yang ada di muka bumi untuk menghancurkan perasaan banyak orang.
4.Orang yang berpikiran pendek dan sempit.
> Jangan berpikir sempit selama jalan kita benar pasti ada berkat dan mujizat.
>Terlalu banyak orang yang menyebut dirinya Kristen tetapi egois; Banyak orang mengatakan dirinya Kristen tetapi berkepala batu. Hari ini kita mau merayakan Natal jadilah orang yang berpengertian yang tidak merugikan orang dan yang tidak menyusahkan orang. Tetapi selalu menghadirkan damai sorga.
Natal bicara tentang damai, biar kita bukan hanya mendapat damai tetapi kita membagikan damai dengan menjadi orang-orang berpengertian.
Selamat menyambut Natal, Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.

Khotbah by : Pdt. Gilbert Lumoindong
Ibadah Raya GBI Menorah, 17 Desember 2023

error: Content is protected !!