“Perseverance”
Setelah beberapa episode kita pelajari tentang “Fire of Worship” yang terdapat dalam Imamat 6 : 12 – 13 maka hari ini kita tiba pada endingnya. Kita akan belajar tentang “Perseverance”
Apa itu Perseverance?
Perseverance dalam bahasa Inggris artinya Ketekunan atau kegigihan dalam melakukan sesuatu secara terus menerus meskipun ada rintangan atau hambatan.
Terjemahan lainnya adalah:
Persistence yaitu kemampuan untuk tetap teguh dan semangat dalam melakukan sesuatu, meskipun merasa ingin berhenti atau menghadapi rintangan.
>Ketika kita punya ketekunan maka kita akan punya semangat juang sehingga apapun tantangan yang ada didepan pasti kita berusaha untuk menerobosnya.
Ada banyak ketekunan yang dapat kita pelajari. Tetapi pagi ini kita akan fokus bicara pada :
Ketekunan dalam ibadah dan Melayani.
Bagaimana menjaga ketekunan dalam Ibadah dan Pelayanan?
1.Memiliki Konsistensi dalam Ibadah.
Konsistensi membutuhkan ketetapan atau kemantapan.
Banyak kali orang hendak datang beribadah tetapi terhalang oleh hal-hal sepele seperti hujan, tamu yang datang atau tiba-tiba harus mengerjakan sesuatu sehingga akibatnya tidak jadi beribadah.
Mari kita perhatikan ayat ini.
Ibrani 10 : 25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasehati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
>Dalam hidup ini kita harus melakukan yang terbaik untuk Tuhan. Begitu juga tentang pertemuan-pertemuan ibadah, kita harus mendahulukan ibadah. Karena kita tahu lewat ibadah ada janji berkat dan perkenananTuhan.
>Ternyata dari ayat ini Tuhan mau menegaskan bahwa ada orang-orang yang disebut umat Tuhan tapi malas datang beribadah karena alasan seperti apa yang telah disampaikan di atas sehingga akhirnya untuk datang beribadah ada pilihan untuk boleh dan tidak dilakukan. Ini menjadi perhatian bagi kita agar kita dapat memilih yang benar.
Ada 2 Pengertian tentang Gereja:
1.Gereja Universal:
Adalah kita semua. Dimana Tuhan ada dalam hidup kita. Kita menjadi bait Allah dan Allah diam dalam kita.
Roma 10 : 9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
2.Gereja Lokal:
Contoh: GBI, GMIM, GPDI dst
Lukas 4 : 16 Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari sabat Ia masuk kerumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
Perenungan:
•Yesus sendiri konsisten untuk datang beribadah apalagi kita umat tebusan-Nya. Kita harus meneladani apa yang dilakukan olehTuhan Yesus.
Pelajaran dalam hal Konsisten:
1.Milikilah pertumbuhan Iman.
Kalau dulu jarang berdoa,tetapi ketika kita mendengarkan firman Tuhan bahwa doa adalah nafas hidup orang percaya dan doa adalah komunikasi dengan Tuhan maka kita akan berdoa tiap hari.
• Kita mungkin memiliki iman yang kecil dan persoalan kita rasanya terlalu besar tetapi ketika kita dengar firman Tuhan bahwa pencobaan – pencobaan yang kita alami biasa…. maka kita akan sadar bahwa ada Tuhan dalam hidup kita yang sanggup menolong maka iman kita akan bertumbuh dihadapan Tuhan.
2.Rasakanlah peneguhan rohani.
Kita percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan Dia memberi kuasa atas kita. Kita belajar bahwa Tuhan itu sangat memperhatikan keadaan kita. Dia tau segala persoalan kita dan Dia peduli.Alkitab mengatakan bahwa Dia menjamin tidak sehelai dari rambut kepalamu yang akan hilang. Sehingga kita mendapat peneguhan rohani dalam hidup ini untuk bisa menang atas persoalan kita.
3.Milikilah ketaatan dalam Tuhan.
Adalah bagaimana kita taat pada Tuhan untuk melakukan firman-Nya.
Bukan hanya soal kita datang beribadah tetapi bagaimana kita menghormati Tuhan, melalui ketaatan kita. Jika kita malas ber- ibadah, malas berdoa, malas menyembah maka percuma kita mengatakan kita mengasihi Tuhan. Dan kalau kita seperti ini maka predikat sebagai Anak Allah akan menjadi sia-sia dalam hidup kita. Sebab ketaatan kepada Allah adalah mutlak.
Karena ini yang Yesus tunjukkan,bahkan Dia taat kepada Bapa dan taat sampai mati di kayu salib.
Contoh orang yang konsisten: Daniel
Daniel 3 : 1 – 7
• Kita tahu kisah Daniel dimana ada sebuah Perintah yang mengharuskan Daniel menyembah patung raja tetapi Daniel tidak mau. Dia hanya mau taat pada TUHAN.
Daniel 6 : 11 Demi di dengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia kerumahnya. Dalam kamarnya ada tingkap-tingkap terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
>Daniel tidak mengikuti apa kata dunia tetapi dia tetap konsisten untuk mencari Tuhan bahkan dikatakan tiga kali sehari dia berlutut berdoa dan memuji Tuhan, seperti yang biasa dia lakukan.
Pelajaran dari sikap konsisten Daniel:
1. Keteguhan Iman.
2. Keberanian dalam menyatakan iman.
3. Kepatuhan kepada Tuhan di atas segalanya.
4. Kepercayaan kepada penyertaan Tuhan.
Berkat konsisten dari Daniel :
1.Dibela oleh Tuhan – Dan.6 : 23.
2.Dibela oleh raja Darius – Dan 6 : 25.
3.Nama Allah ditinggikan – Dan 6 : 27.
2 Memiliki tanggung jawab dalam beribadah.
1 Kor 15 : 58.
Tanggung jawab dalam ibadah:
1.Datang dengan hati yang tulus dan bersih.
Maz 24 : 3 – 4
“Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN?”
“Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
2 Mengutamakan kehadiran dan fokus kepada TUHAN.
Yoh 4 : 23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah- penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
3.Menghormati dan menghargai hadirat Allah.
Ibr 12 : 28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya dengan hormat dan takut.
>Hormat dan takut arti yang lain yaitu: Kagum. Jadi bukan takut tapi Hormat dan Kagum. Kita akan terkagum-kagum akan kebaikan-Nya; Kedahsyatan-Nya; Kagum bagaimana Tuhan menjaga dan memelihara hidup kita. Bahkan terlalu banyak perbuatan Tuhan yang membuat Kita kagum kepada-Nya.
3.Melakukan apa yang kita pelajari.
Yak 1 : 32 >Menjadi pelaku Firman.
Pelajaran:
1.Penyembahan yang sejati membutuhkan kerendahan hati.
2.Konsentrasi pada Tuhan lebih penting dari pada formalitas.
3.Terapkan firman dalam hidup sehari-hari.
Contoh : Hana, pelaku firman TUHAN.
1 Sam 1 : 3a ,7
Pelajaran dari Hana:
a. Memiliki kesetiaan dalam ibadah meski mengalami kesulitan.
b. Menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan.
3.Memiliki kesediaan untuk melayani.
Yes 6 : 8> Ini aku utus aku.
Kenapa kita harus melayani?
1.Melayani sebagai panggilan Tuhan.
1 Pet 4:10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
2.Teladan dari Yesus yang melayani
Mat 20: 28 Sama seperti anak manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
3 Mengasihi sesama melalui pelayanan.
Gal 5:13 > Layanilah seorang akan yang lain karena kasih.
Berkat dari Melayani:
1.Memiliki kerendahan hati
2.Mengembangkan karakter Kristus.
3.Mendapatkan sukacita sejati.
4.Membangun persekutuan.
5.Menggunakan talenta untuk kemuliaan Tuhan.
Contoh: Yesaya.
Yes 1 : 1 – 8
Ay. 1 Yesaya mendapat penglihatan dari Tuhan.
Ay. 2-3 Yesaya melihat serafim.
Ay. 4-5 Merasa tidak layak dihadapan Tuhan.
Ay. 6- 7 Allah mengampuni Yesaya.
Ay. 8 Yesaya menerima panggilan Allah.
Mari kita melihat hidup kita. Tuhan sudah menciptakan kita sempurna,Tuhan sudah memelihara hidup kita sejak dari kandungan ibu kita,memberi kita talenta yang terbaik. Maukah kita berkata seperti Yesaya: ” Tuhan, ini aku utuslah aku!”
Serta dengan tekun kita akan melakukan yang terbaik untuk Hormat dan Kemuliaan bagi nama Tuhan. Amin. Tuhan Yesus memberkati.
Khotbah by : Ps Stefan Sirapanji M.Th
Ibadah Raya GBI Menorah, 10 November 2024