The Great Decision – Rut follow Naomi (1).

Belajar Dari Cara Rut dan Naomi Hadapi Tragedi yang Menimpa Keluarganya

“The Great Decision – Rut follow Naomi.”

Hidup merupakan serangkaian keputusan yang menentukan arah hidup seseorang. Keputusan yang kita ambil hari ini sangat bermanfaat pada waktu yang akan datang dan bila kita salah mengambil keputusan maka kita akan mengalami kegagalan.
Tema kita berbicara tentang “Keputusan Yang Besar.”
Ada suatu kisah dalam Alkitab yang menceritakan tentang seorang laki-laki bernama Elimelekh yang mempunyai seorang isteri bernama Naomi dan kedua anak laki-lakinya bernama Mahlon dan Kilyon. Mereka tinggal di Betlehem Efrata di daerah Yudea; Betlehem dalam bahasa Ibrani artinya House of Bread atau Rumah Roti, tetapi pada saat itu Betlehem sedang mengalami bencana kelaparan yang besar. Akibatnya Elimelekh mengambil keputusan untuk membawa keluarganya menyeberang ke daerah Moab dan mereka menetap disana sebagai orang asing. Tetapi kemudian Alkitab menceritakan matilah Elimelekh dan Naomi isterinya mengambil bagi Mahlon dan Kilyon perempuan Moab sebagai isterinya. Mahlon menikah dengan Rut dan Kilyon dengan Orpa. Mereka diam disitu kira-kira sepuluh tahun.
>Ay 5 Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.
>Ay 6 Naomi mengambil keputusan. Untuk berkemas bersama kedua menantunya meninggalkan Moab dan kembali ke Betlehem sebab ia mendengar TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberi mereka makan.
7 Maka berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda,
8 berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu:
“Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang telah engkau tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku;
9 kiranya atas karunia Tuhan kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya.” Lalu diciumlah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras.
> Dalam perjalanan pulang Naomi berubah pikiran karena tiba-tiba dia merasa kasihan akan masa depan kedua mantunya ini. Sebab dia menyadari bahwa sekarang dia tidak punya apa-apa lagi. Apalagi dia sudah tua untuk bersuami lagi. Sebab menurut tradisi dan budaya Yahudi kalau suami meninggal maka adik laki-laki dapat mengawini janda tersebut. Tetapi Naomi berkata sekalipun dia beranak lagi tapi masakan mereka harus menunggu begitu lama.Oleh sebab itu dia minta agar supaya menantunya ini kembali pulang ke rumah orang tua mereka.
Ay. 10 Tetapi menantunya bersikeras untuk ikut pulang dengannya.
Baca : Rut 1: 10-14.
Dikisahkan tentang 3 perempuan janda “gagal”
dimana keadaan mereka:
– sama-sama kehilangan suami;
– sama-sama tidak punya pegangan hidup, sebab itu Naomi berkata: “Pulanglah” hal ini menggambarkan seorang yang sudah padam dan tidak punya lagi semangat juang; pasrah kepada nasib.
> Ay. 21 >dia tidak punya apa-apa lagi.
– Seorang yang hatinya pahit kepada Tuhan karena dengan tangan kosong Tuhan memulangkan dia.
> Orpa memutuskan kembali kepada bangsanya dan allahnya- dia “terhilang.”
Orpa “pulang” siapakah Orpa? Ibrani: Mene- Surai (rambut) Kuda.
– Berambut panjang
– Senang berdandan.
Perenungan:
> Orpa cenderung mementingkan urusan jasmani.
– Orpa dalam ensiklopedi: suaminya bernama Kilyon yang artinya dibuang jauh-jauh.
– Orpa sebenarnya terhisap dalam kehidupan Yahudi oleh karena mertuanya Elimelekh.Dia orang yang ada dalam kehidupan iman tetapi sayangnya dia tidak melakukan tindakan iman.
Peringatan bagi kita: Coba kita perhatikan kehidupan kita sehari-hari, berapa banyak orang Kristen sudah terhisap dalam iman tetapi prilaku mereka tidak rohani.
Banyak kelakuan orang percaya yang tidak sesuai dengan arahan rambu-rambu Firman Tuhan.
> Orpa tidak tertarik pada Betlehem. Betlehem artinya Rumah Roti. Berbicara tentang tanah perjanjian, tanah yang berkelimpahan susu dan madu.
Keadaan pada waktu Elimelekh hidup, Israel dipimpin oleh Hakim-Hakim dan kehidupan rohani bangsa itu tidak sesuai dengan hukum Tuhan sehingga membuat Tuhan murka dan mendatangkankan bencana kelaparan atas mereka. Ini menjadi perenungan bagi kita:Betlehem berbicara tentang The House of Bread, jangan sampai kita tertarik hanya pada Roti jasmani yang dimakan dan dibuang ke jamban, tetapi Roti Rohani adalah Perkataan Tuhan atau Firman Tuhan kita abaikan. Anak-anak Tuhan harus mencondongkan hatinya pada roti sorgawi yaitu Firman Tuhan. Harus memiliki gairah untuk berurusan dengan firman Tuhan. Bukankah kekristenan itu sama dengan kita mendapat surat cinta dari Tuhan? Karena hal ini akan membuat kita bergairah kepada apa yang Tuhan berikan kepada kita.
> Orpa tidak tertarik kepada Naomi.
Naomi artinya kesukaan; sukacita. Dia pilih pulang ke Moab.Moab dan Amon adalah anak dan cucu dari Lot dari kedua anak perempuannya. Moab berbicara tentang perzinahan, kemurungan, darkness people atau orang yang hidup dalam kegelapan.
– Hatinya condong ke Moab. Padahal tadinya mereka sudah berkemas mau pergi ke Betlehem.
Berkemas artinya A rise atau bangkit. Dia sudah bangkit tetapi ketika di borderline dia mendengar asutan Naomi dan dia turning back dan kembali ke bangsanya. Ini berbicara dengan orang yang sudah mulai dengan roh tetapi kemudian dia mengakhiri dengan daging. Peringatan bagi kita: Jangan sampai kita gagal mencapai garis akhir.
Contoh dalam Alkitab yaitu Demas.
2 Tim 4 : 10 karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.
Siapa Demas?
~ Rekan sekerja Paulus. Orang ini sudah berjuang sedemikian rupa tetapi orientasinya kepada Injil kandas di tengah jalan karena dia berpaling kepada dunia. Kita tahu Pelayanan Demas saat itu sarat kepada penyembahan berhala dan kehidupan nyaman. Ada juga yang berpendapat bahwa pelayanan Demas kandas karena cinta akan uang.
Demas adalah orang yang gagal menteladani pemimpin rohaninya.
Gal 6 : 14 Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
Salib itu kutuk. Alkitab mengatakan terkutuklah orang yang tergantung di atas kayu salib.
Bagi Paulus kenikmatan dunia, cinta dunia adalah kutuk dan dia tidak mau kembali kesana
Persoalan bagi gereja akhir-akhir ini karena kehidupan rohani dan rohana itu beda tipis. Nampak asli tapi palsu.
Pelajaran bagi kita:
1 Yoh 2 : 16 Sebab semua yang ada dalam dunia ,nyaitu keinginan daging, keinginan mata, serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Pelajaran bagi orang percaya : Alasan orang meninggalkan iman kepada TUHAN YESUS:
– Keinginan daging.
– Keinginan mata
– Keangkuhan hidup.
– Tidak memahami Alkitab.
– Tertipu oleh doktrin palsu.
– Ancaman, tekanan dan stres.
– Mencari sensasi manusia.
Perkataan Alkitab:
1 Yoh 2 : 15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya.Jikalau orang mengasihi dunia,maka kasih akan Bapa tidak ada didalam orang itu.
>Kita boleh saja tinggal dalam dunia, beraktivitas bekerja, studi, memperjuangkan hidup didunia, menikah boleh, tetapi jangan sampai kita jatuh cinta pada dunia.
Bagaimana kita mengukurnya? Yaitu apabila kita begitu sengit memperjuangkan urusan sepele.Misalnya: uang, harga diri,reputasi dst.Mari kita introspeksi condong kemana hati kita. Kepada dunia atau kepada Tuhan Yesus. Jangan sampai karena dunia kita gagal. Ingat hidup adalah injuri time yaitu kesempatan kita hidup terbatas. Yak 4 : 4 Hai kamu orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
> Yang menentukan disini, yaitu sikap hati.
Contoh: ketika ada urusan ibadah dan urusan pesta mana yang kita utamakan.Jangan sampai kita gagal masuk sorga.
>Ingat hari-hari ini kita ada di injuri time. Bukan soal Tuhan datang kembali tetapi kesempatan hidup kita yang terbatas Karena biasanya injuri time itu yang menentukan arah kehidupan kita.
•Akibat meninggalkan Iman:
1.Hidup dalam kegelapan.
Orang yang hidup dalam kegelapan:
– tidak tau arah
– tidak melihat jerat di depan.
– tidak tau membedakan tangan kanan dan kiri.
– tidak tau mana yang pantas dan tidak pantas dimakan dan diminum.
2.Hidup dalam ketakutan tiap hari karena tidak punya kasih.
3.Hidup dalam ancaman Karena dia menjadikan dirinya musuh Allah.
Pelajaran bagi kita:
Tidak ada gunanya kita memiliki semuanya kalau hidup kita binasa.
Orang yang meninggalkan iman hidupnya penuh dengan teror dalam hati tentang keselamatan, karena dia tidak memiliki kesukaan dan dia tidak akan menikmati kepuasan rohani tetapi sebaliknya ada intimidasi dari kuasa kegelapan. Hidup adalah keputusan.
-Alkitab selalu berkata: ada gandum ada lalang: ada domba ada kambing, Ada Lazarus ada orang kaya.
-Alkitab selalu berbicara pilihan,apakah kita mau masuk sorga atau neraka? Mari kita menjadi orang yang dapat mengambil keputusan yang benar,
supaya kita semua dapat masuk sorga, dan bertemu muka dengan muka dengan Tuhan Yesus sampai selama-lamanya. Amin. Tuhan Yesus memberkati.

Khotbah by : Pdt. Honny Supit Sirapanji M.Th
Ibadah Raya GBI Menorah, 27 Oktober 2024

error: Content is protected !!