Ringkasan Khotbah :
Ibadah Raya GBI Menorah, 28 Nopember 2021
TEHILLAH: Bahasa Inggris: a new song; spotaneus song.Bahasa Indonesia: Lagu yang baru; Lagu yang spontan.Dalam bahasa Ibrani disebut TEHILLIM. Mazmur tidak hanya berbicara tentang pujian dan penyembahan tetapi juga tentang kesusahan hati dan kesedihan. Mazmur 34:19, Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Dimana saja, kapan saja, situasi apa saja Daud selalu bermazmur bagi Tuhan. Disaat dia berada di padang gurun, disaat dia menghadapi musuh, disaat dia melarikan diri dari kejaran Saul, Daud mengungkapkan isi hatinya pada Tuhan melalui Mazmur. Bagaimana dengan kita? Efesus 5 : 20, Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita. Apapun keadaan kita, kita harus mengucap syukur. Bukan hanya disaat keadaan baik, tetapi dalam masalah sekalipun kita harus bersyukur karena Tuhan sanggup memberi kita jalan keluar. Kita harus memahami bahwa lewat masalah pergumulan,Tuhan mau membawa kita naik level. Contoh : TEHILLAH, Mazmur 22:4, Padahal Engkaulah yang kudus yang bersemayam diantara puji-pujian orang Israel.
Faktanya Tehillah ini sudah dilakukan sejak dahulu semenjak zaman Daud dan Asaf.Nehemiah 12: 46, Karena sudah sejak dahulu, pada zaman Daud dan Asaf, ada pemimpin-pemimpin penyanyi, ada nyanyian pujian dan nyanyian syukur pada Allah. Jadi nyanyian spontan itu tidak hanya ada pada jaman kita tetapi sudah ada di jaman Daud dan Asaf dan harusnya ketika dulu orang- orang pada jaman itu mengucap syukur karena menerima sesuatu yang baik maka kitapun harus demikian yaitu memperkatakan hal yang baik dihadapan Tuhan. Dan jangan sampai kita hanya mengucapkan kata sia-sia, atau kata-kata kutuk, karena ingat setiap perkataan sia-sia itu akan kita pertanggung jawabkan dihadapan Tuhan.
Tehillah adalah pujian yang keluar dari dasar hati karena kedekatan kita dengan Tuhan. Jika kita memiliki kedekatan dengan Tuhan maka kita akan berani menyaksikan pada orang lain tentang kehebatan dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita.Nyanyian yang baru bersifat memuji Tuhan tetapi terkadang mencurahkan isi hati kita yang mungkin tidak cukup hanya dengan kata-kata tetapi ada satu nyanyian yang keluar dari hidup kita sehingga nama Tuhan yang dipermuliakan.
Pelajaran:
– Tuhan senang dengan puji-pujian yang kita bawa dihadapannya.
– Jangan diam ketika ada pujian yang dinyanyikan dalam ibadah.
SHABACH: Adalah Loud Noise, Memuji dengan suara keras, Sorak-sorai kemenangan. Mazmur 145 : 4, Angkatan demi angkatan akan menegakkan pekerjaan-pekerjaanMu dan akan memberitakan keperkasaanMu.Memegahkan itu Shabach. Ketika kita mendapatkan sesuatu yang baik dari Tuhan maka harusnya hati kita penuh sorak sorai kemenangan. Kita pasti akan berkata Tuhan, Engkau sangat baik. Tuhan, Engkau ajaib. Contoh dalam gereja kita mengatakan Halleluyah dengan penuh antusias dan Tuhan mendengar dan akan mengamini apa yang kita katakan. Itu sebabnya kita tidak boleh diam, kita tidak boleh malu karena apa yang kita perkatakan semuanya bagi Tuhan.
~SHABACH bicara tentang pujian untuk Tuhan.
~SHABACH adalah perilaku atau perbuatan yang penuh kuasa. Ketika kita menang atas sesuatu hal maka harusnya kita penuh semangat bersorak-sorak, mengatakan dengan penuh antusias dihadapan Tuhan. Roma 8 : 37, Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.Tuhan Yesus yang mati di kayu salib mengasihi kita. Apapun keadaan kita, baik saat ini kita masih menghadapi masalah atau pergumulan yang berat tetapi percayalah Tuhan akan memberi kita kemenangan yang luar biasa. Mazmur 145 : 4, Angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaan-pekerjaanMu dan akan memberitakan keperkasaanMu.
Perenungan: Angkatan demi angkatan berbicara tentang generasi kegenerasi. Ini merupakan tanggung jawab bagi kita semua, bahwa kita akan mengajar bagi anak, cucu kita sesuatu yang benar dihadapan Tuhan. Bukan hanya mengajar mereka matematika, IPA, dan selanjutnya tetapi paling utama kita harus mengajar hubungan yang intim bersama Tuhan, sehingga mereka mengerti ada Tuhan yang memimpin hidup mereka dan mereka tidak akan salah dalam melangkah sekalipun mungkin ada masanya mereka mengalami masalah, cobaan, tantangan tetapi ketika mereka ingat bahwa orang tua pernah mengajar akan kebaikan Tuhan harus tetap setia, taat kepada Tuhan maka itu yang menjadi modal disaat mereka menghadapi hari-hari yang berat didalam dunia ini. Kita sebagai orang tua tidak bisa mengawasi anak cucu kita 24 jam, tetapi ketika mereka tahu bahwa ada Tuhan Yesus yang memperhatikan mereka 24 jam maka dampaknya mereka akan belajar hidup Kudus, hidup benar dihadapan Tuhan. Dan ini bukan didapat dari bangku sekolah tetapi dimulai dari rumah kita masing-masing.Ini adalah tanggung jawab para orang tua untuk terus mengajar anak cucu kita untuk hidup benar dan taat pada Tuhan, sebab tantangan terbesar pada masa kini dan kedepan yaitu kecanggihan teknologi seperti gadget yang bisa mengakses segala “sesuatu”, begitu gampang gadget dapat merusak masa depan anak cucu kita. Ini tantangan bagi kita semua agar jangan sampai generasi kita rusak oleh dunia ini tetapi biarlah kita mulai memproteksi hidup mereka sehingga angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaan- pekerjaan Tuhan dan memberitakan keperkasaan Tuhan Yesus.
Biarlah melalui kedua point ini kita belajar mengeluarkan suatu nyanyian atau pujian yang baik dihadapan Tuhan dan ketika kita tahu kita sudah mendapatkan kemenangan yang luar biasa dihadapan Tuhan maka kita tidak usah malu untuk menyorakkannya bagi Tuhan Yesus Kristus.
KESIMPULAN SERIES 1 :
• YADAH: Memuji Tuhan dengan postur mengangkat tangan.
• TOWDAH: Memuji Tuhan dengan hati sambil membawa korban ucapan syukur kepada Tuhan dan percaya rencana Tuhan
SERIES II :
• HALAL : Memuji Tuhan dengan tari-tarian, membanggakan Tuhan.
• ZAMAR : Memuji Tuhan dengan musik.
• BARAK : Berlutut dihadapan Tuhan, baik secara fisik maupun hati.
SERIES III :
• TEHILLAH : Memuji Tuhan dengan nyanyian baru dihadapan Tuhan.
• SHABACH : Memuji Tuhan dengan suara kemenangan.
Tuhan Yesus Memberkati. Amin.
Pdm. Stefan Sirapanji S.Kom
Recent Comments